KEBUDAYAAN DAN
ASAL-USUL ALAT MUSIK DUNIA
I. Tujuan
A.
Dapat menjelaskan pengertian kebudayaan
sesuai dengan rumusan yang disampaikan oleh Ki Hajar Dewantara
B.
Dapat menjelaskan secara singkat
asal-usul Musik Vokal dan Instrumental
C.
Dapat menjelaskan asal-usul Musik Dunia
II.
Materi
A.
KEBUDAYAAN
Alat
musik sebagai benda hasil budi daya manusia, tentunya memiliki ciri atau sifat
dari suatu kebudayaan. Kebudayaan dalam arti luas telah dirumuskan oleh
almarhum Ki Hajar Dewantara sebagai berikut :
1.
Kebudayaan itu Lahir – Tumbuh – Berkembang – Berbuah – Sakit – Tua – Mundur dan
Mati
2.
Kebudayaan itu Kawin dan berketurunan – Kumpul tak bersatu – Berassimilasi –
Manunggal
melahirkan bentuk baru
3.
Kebudayaan itu Mengalami seleksi alam, artinya yang kuat tetap hidup dan yang
lemah
akan mati
4.
Kebudayaan itu Menyesuaikan dengan alam (kodrat) dan zaman (masyarakat).
Alat-alat
musik sebagai hasil kebudayaan juga mengalami kemungkinan yang sama dengan kebudayaan
itu sendiri dalam pertumbuhannya. Sedangkan dalam perkembangannya sangat
dipengaruhi oleh faktor-faktor diantaranya Lingkungan Alam (masyarakat)
dan Percampuran sebagai akibat adanya pertemuan antar bangsa dan induk
ras berbagai bangsa di dunia.
Alat
musik dalam pertumbuhan dan perkembangannya dapat mengalami 3 macam
kemungkinan, antara lain :
1.
Akulturasi : pertemuan antar dua alat musik dari dua
sumber kebudayaan berbeda yang
dapat hidup berdampingan.
2.
Assimilasi : pertemuan antar dua alat musik dari dua
sumber kebudayaan berbeda salah
satu tetap hidup, yang lain mati.
3.
Sintesa :
pertemuan
antar dua alat musik dari dua sumber kebudayaan berbeda yang
melahirkan bentuk baru..
B. ASAL-USUL
ALAT MUSIK DUNIA
Curt Sachs, seorang musikolog berkebangsaan
Amerika kelahiran Jerman dalam beberapa bukunya :
§ Geist
und Werden der Musikinstrumente ( 1929 )
§ The
History of Musical Instruments ( 1940 )
§ The
Rise of Music in Ancient World ( 1943 )
Menuliskan
bahwa kelahiran musik Vokal dan musik Instrumental masing-masing dalam suasana
yang berbeda antara satu dengan lainnya. Menurutnya musik Vokal lahir dari
adanya usaha manusia untuk berkomunikasi sesamanya dengan cara memanggil-manggil
dari jarak jauh, tidak terjangkau tangan untuk menyentuhnya. Sedangkan musik
Instrumental lahir dari adanya rangkaian upacara-upacara ritual yang bersifat
magis guna mendapatkan sesuatu yang diharapkan dari makhluk atau benda yang
didewa-dewakan.
Menurut
Curt Sachs alat musik yang pertama kali dikenal adalah badan manusia itu
sendiri baik berupa tepukan tangan, hentakan kaki atau pukulan tangan terhadap
anggota badan lainnya. Itu semua
merupakan pengiring ritmik yang sangat berperan.
Pada
tahap berikutnya manusia mulai memperhatikan lingkungan sekitarnya antara lain
dengan mempergunakan benda-benda alam dalam kondisi yang masih murni,
misalnya dengan mempergunakan buah labu kering yang diguncang-guncang sehingga
biji di dalamnya akan menimbulkan efek bunyi tertentu, atau buah kering yang
bertempurung keras diisi dengan batu-batuan atau pasir.
Hentakan
kaki di tanah, pukulan tangan pada benda berongga maupun teriakan di dalam gua
yang menimbulkan gema dan efek suara yang lebih keras serta aneh kemudian
menimbulkan ide kelengkapan benda-benda yang berfungsi sebagai resonator.
Manusia juga mulai menyadari bahwa benda yang berukuran lebih besar menimbulkan
kesan suara lebih rendah dibanding benda berukuran kecil. Pada akhirnya
timbullah pengetahuan-pengetahuan tentang pembentukan ragam instrumen dengan
mempertimbangkan warna suara bahan dasar pembuatannya. Kondisi kemajuan kebudayaan
setempat tentunya sangat berperan dalam mewujudkan berbagai kebutuhan alat-alat
musik tertentu.
Pertumbuhan
dan perkembangan alat musik terus mengalami kemajuan dari zaman ke zaman sejalan
dengan pertumbuhan dan perkembangan peradaban bangsa-bangsa di dunia ditandai
dengan mulai dikenalnya bermacam-bermacam jenis alat musik oleh bangsa-bangsa
tersebut, diantaranya :
1.
Zaman Kultur
Tinggi Mesopotamia ( 3000 – 300 s.M.)
Mesopotamia
adalah sebuah wilayah subur yang terletak di utara Arab. Dari masa ke masa
wilayah ini selalu menjadi rebutan berbagai suku bangsa sekitarnya. Tercatat
beberapa suku bangsa yang pernah menguasai wilayah ini, diantaranya suku bangsa
Babylonia, Sumeria, Persia dan Assyria.
Mesopotamia
merupakan titik pusat pengaruh-pengaruh dari Mesir, Phunisia, Yunani, Iran dan
India. Pada masa ini sudah dikenal beberapa macam alat musik, antara lain :
a.
Leier, nenek
moyang gitar ini dikenal sebagai instrumen tradisional, terutama pada masa
kekuasaan dinasti Ur sekitar tahun 1500 s.M. Ada 2 jenis Leier, yaitu Leier
Tegak (Stand Leier) dengan cara memetik seperti Harpa dan Leier Pangku
(Hand Leier) dengan cara memainkan sepeti memetik Gitar.
b.
Harpa. Ada
dua macam bentuk yaitu Harpa Busur (Bogen Harfe) dan Harpa Siku
(Winkel Harfe).
c.
Laute (Lute) yang
berasal dari Babylonia. Bangsa Sumeria menyebutnya Pantur, di Yunani
dikenal dengan nama Pandura.
d.
Gi – bu, seruling
dengan lidah getar panjang.
e.
Seruling Ganda
(Doppelschalmei) dengan llidah getar dari perak, sangat terkenal
pada masa pemerintahan Ur – 1.
f.
Terompet panjang berbentuk
corong lurus, dibawa oleh bangsa Assyria sebagai terompet sinyal / panggilan.
g.
Bronzeglocken, berupa
lonceng logam.
h.
Cymbal tangan.
i.
Kettle Drum,
sejenis Tympani terbuat dari logam.
j.
Klapper, terbuat
dari batang kayu keras.
k.
Sister, adalah sistrum
dalam bentuk huruf U.
2.
Zaman Kultur
Tinggi Mesir ( 3000 – 300 s.M.)
Tercatat
4 zaman kerajaan Mesir yang sangat menunjang perkembangan instrumen musik
Mesir, masing-masing adalah :
2.1.
Zaman Kerajaan Lama ( 2850 – 2160 s.M.)
Alat-alat
musik yang dikenal pada masa itu adalah :
a.
Harpa Busur dengan 6 – 8
senar mirip Harpa Yunani.
b.
Seruling panjang tunggal
dengan panjang bamboo antara 100 – 120 cm dengan 4 – 6 lubang suara. Sekarang
dikenal dengan nama Nay & Uffata.
c.
Seruling ganda.
Sekarang dikenal dengan nama Zummarah.
d.
Hand Pauken yang dianggap
sebagai nenek moyang Tympani
e.
Kendang Mesir,
mirip dengan kendang Bali.
f.
Sister dan Klapper.
2.2.
Zaman Kerajaan Pertengahan ( 2040 – 1650
s.M.)
Alat-alat
musik yang dikenal pada masa itu adalah :
a.
Leier
b.
Kendang Mesir
c.
Iba Sistrum, berbentuk
tapak kuda
d.
Naos Sistrum.
2.3.
Zaman Kerajaan Akhir ( 711 – 332 s.M.)
Alat-alat
musik yang dikenal pada masa itu adalah :
a.
Gendering besa,
sejenis Grand Casa.
b.
Kettle Drum yang dikenal
dengan nama Darabukken.
c.
Orgel Hydraulis (
Organ Air ), dengan cara kerja berupa tekanan udara yang didorong oleh
permukaan air. Alat ini merupakan hasil rancangan Ktebios dari Alexandria.
2.4.
Zaman Kerajaan Baru ( 550 - 70 s.M.)
Alat musik yang terkenal
pada masa itu adalah :
a.
Harpa
Tegak,
dimainkan sambil berdiri dengan menegakkan harpa di lantai.
b.
Harpa
Bahu,
dimainkan sambil dipanggul.
c.
Harpa
Busur,
dimainkan sambil duduk pada siku kaki.
d.
Harpa
Siku,
harpa berbentuk siku-siku.
e.
Harpa
Raksasa,
mulai diperkenalkan pada zaman raja Remses III.
f.
Leier,
pengembangan jenis Leier lama.
g.
Lute, ada
Lute jenis panjang, Lute gesek dan Lute petik.
h.
Hobo
Ganda
i.
Kendang
Tangan
j.
Cymbal
Tangan.
Pengaruh
Yunani di Mesir sangat kuat, sehimgga pemikiran-pemikiran Plato dan Herodot
sangat terasa pengaruhnya dalam pemikiran musik di Mesir.
3.
Zaman Kultur Tinggi
India ( 3000 s.M. – 700 M.)
Seperti
telah kita ketahui bersama bahwa Bangsa India pada masa itu telah mengenal sistem
pembagian alat Musik yaitu : Ghana, Avanadha, Tata dan Qushira, juga telah
mengenal sistem tangga nada 1 oktaf : d – e – f – g – a – b – c – d masing-masing dengan nama :
d : Sa dari kata Sadja
e : Ri dari kata Risabha
f : Ga dari kata Gandhara
g : Ma dari kata Madhyana
a : Pa dari kata Pancama
b : Dha dari kata Dhaivata
c : Ni dari kata Nisada
d : Sa
Beberapa
Alat Musik yang dikenal diantaranya :
a.
Flute.
b.
Shannai
( Sulins diagonal ), jenis suling berbonggol.
c.
Tabla,
sepasang kendang berbentuk bejana semacam periuk.
d.
Tambura,
sejenis Lute daro Arab.
e.
Veena,
kecapi India sejenis Konsert Zither dari Eropah.
Alat-alat
musik lainnya masuk bersamaan dengan pengaruh Arab yang pernah menyerbu India
pada tahun 711.
4.
Zaman Kultur
Tinggi Tiongkok ( 2500 s.M – 220 M )
Zaman
Kultur Tinggi Tiongkok terbagi atas 5 dinasti, masing-masing adalah Dinasti Huang Ti, Dinasti Hsia, Dinasti Shang,
Dinasti Chou dan Dinasti Han.
4.1.
Dinasti Huang Ti ( 2500 – 2000 s M )
Huang
Ti di Eropa dikenal dengan gelar Kaisar Kuning. Pada periode ini sudah mulai
dikenal sistem tangganada yang mendapat pengaruh dari kebudayan Mesopotamia.
Alat-alat
musik yang dikenal pada masa Dinasti Huang Ti diantaranya :
a.
Huang Kung ( Gelbe Glock )
berupa lubang-lubang cekung dalam tanah yang bervariasi adanya ketika ditutup
dan dibuka.
b.
Seruling Panjang dalam
tangganada Pentatonik.
4.2.
Dinasti Hsia ( 1800 - 1500 s M )
Pada
masa ini terjadi pengembangan tangganada Pentatonik. Alat musik yang menonjol
pada masa dinasti Hsia diantaranya adalah K’in, sejenis zither
dengan 5 senar dan alat-alat musik tradisional lainnya dari zaman sebelum
dinasti Hsia.
4.3.
Dinasti Shang ( 1500 – 1000 s M )
Alat-alat
musik yang berkembang pada masa dinasti Shang antara lain :
a.
Lonceng Tembaga
dalam tangganada Pentatonik Tiongkok.
b.
Lonceng Batu ( K’ing ),
berupa batu-batu yang digantung dalam berbagai tinggi nada.
c.
Suling berbonggol,
yaitu suling dengan kantong udara seperti bejana.
d.
Pan Pipe ( P’ai Siao ),
adalah jajaran tabung dalam berbagai
tingggi nada.
e.
Cin, sejenis Zither
f.
Gendering
dalam
berbagai bentuk.
4.4.
Dinasti Chou ( 1000 – 256 s M )
Pada
zaman dinasti Chou banyak diketengahkan pengetahuan musik dalam bentuk buku, terutama
pada masa Konfusius ( 551 – 478 s M ). Juga telah mengenal system klasifikasi
alat musik dalam 8 golongan, yaitu : Kin, Che, Tu, Ko, Hien, P’o, Chu dan Mu.
4.5.
Dinasti Han ( 256 s M – 220 M )
Pada
masa Dinasti Han banyak dilakukan perbaikan dan penyempurnaan metode-metode musik
zaman Konfusius. Juga telah dilakukan pedokumentasian musik Tiongkok atas lebih
kurang 800 jenis musik-musik tradisional. Alat Musik yang merupakan pengaruh
dari luar adalah : Aulos dan Lute.
5.
Zaman Kultur
Tinggi Palestina ( 1700 – 600 s M )
Musik
Palestina sebenarnya merupakan pepaduan antara kebudayaan setempat dengan
kebudayaan Mesir dan Mesopotamia.
Alat
musik Palestina pada dasarnya sama dengan alat musik Yahudi, diantaranya adalah
sebagai berikut :
a.
Kinnor, sejenis harpa dengan
5 – 9 senar.
b.
Ugab, suling panjang
dengan suara menyerupai Clarinet atau Hobo.
c.
Chazozra, terompet perak
untuk upacara keagamaan.
d.
Schoffar, terompet
tanduk kambing.
e.
Nevel atau Nabla, harpa
berbentuk siku.
f.
Asor, harpa kecil
untuk upacara keagamaan.
g.
Suling ganda.
h.
Tof, genderang
kecil hasil pengaruh Mesopotamia.
i.
Pa’amon, sebuah bell
dengan standard, banyak digunakan oleh kaum wanita Palestina
6.
Zaman Kultur
Tinggi Yunani ( Abad 7 – 3 s M )
Alat-alat
musik yang berkembang pada zaman Kultur Tinggi Yunani antara lain :
6.1.
Alat musik petik :
a.
Phorminx, jenis Leier
tertua Yunani berbentuk huruf U. Pada awalnya terdiri atas 4 – 5 senar,
kemudian pada abad ke – 7 menjadi 7 senar.
b.
Kithara, merupakan
bentuk pengembangan Phorminx bersenar 7. dalam permainannya menggunakan
plektron pada tangan kanan, sedangkan tangan kiri meredam senar.
c.
Wiegwnkithara,
kithara yang digunakan untuk mengiringi lagu-lagu nina bobo oleh para wanita
ibu rumah tangga. Disebut juga instrumen rumah tangga.
d.
Lyra ( Chelus), merupakan
pengembangan Kithara dengan mangkok resonator dengan jumlah senar 7 buah.
e.
Barbiton, lyra dengan
senar lebih panjang.
f.
Harpa, merupakan pengembangan
dari harpa siku Italia serupa dengan Trigonon.
g.
Laute atau Pandura
dan Trichordon, yaitu laute berleher panjang dengan 3 senar.
6.2.
Alat musik tiup :
a.
Aulos, Bombyx atau Kalamos,
berupa tabung dari kayu, gading atau logam dengan lidah getar ( reed ) ganda
seperti pada Hobo.
b.
Aulos ganda ( Double Aulos ),
disebut juga Phorbeia.
c.
Syrinx, sejenis Panpipe
dengan 5 – 7 tabung. Pada abad 3 s M menjadi 14 tabung.
d.
Querflote.
e.
Salpinx, sejenis
trumpet..
6.3.
Alat musik pukul :
a.
Krotala, sejenis
Castagnet.
b.
Kymbala, sejenis Cymbal.
c.
Tympanon, sejenis
Tamburin.
d.
Krupezion, sejenis Klepper
dengan sentuhan kaki.
e.
Xylophone.
f.
Sambyke, harpa
berbingkai yang dibunyikan dengan dipalu.
g.
Kocklos, berupa
lempeng-lempeng kerang.
7.
Alat-Alat Musik
Jepang
Musik
tradisi Jepang banyak mendapat pengaruh dari Tiongkok dan berkembang terutama
di kalangan para pendeta Budha aliran Zen. Bell, Gong dan Drum atau Cymbal menjadi
ciri pemberitahuan akan masuknya para pendeta ke biara.
Pada
saat upacara dibunyikan alat musik yang disebut Roshi, yaitu semacam tabung keci yang
ditiup dengan warna suara tajam, diawali dan diakhiri dengan suara Hyosighi
(Claves), yaitu kayu keras yang saling dipukulkan.
Alat
musik Tradisional Jepang lainnya :
a.
Sakuhachi, seruling
Jepang
b.
Koto, sither Jepang
yang cara memainkannya banyak menggunakan teknik Glissando.
Jepang
mengenal Tangganada Pentatonik dengan urutan :
C –
Des – F – G – As – C
8.
Alat-Alat Musik
Romawi sebelum Abad Petengahan
Musik
Vokal dan pengetahuan-pengetahuan musik seperti : Teori Musik, Tangganada,
Psalmodie, Hymnodie, Harmoni, Troparion, Kontakion, Kanon, Musik Gereja Lama,
Heirmalogion, Kontakarion dan Notasi Musik berkembang pesat pada masa itu.
Alat-alat
musik yang dikenal antara lain :
a.
Tuba, merupakan
penyempurnaan dari Salpinx (Yunani).
b.
Carnix, terompet
tanduk dengan hiasan kepala binatang pada corongnya.
c.
Lituus, sejenis Carnix
tapi terbuat dari logam dan tanpa hiasan pada corongnya.
d.
Cornu, tiruan
terompet tanduk berbentuk lingkaran dengan lintangan tongkat sebagai tumpuan di
bahu.
e.
Bucina, Terompet logam
berbentuk huruf S mirip trombone.
f.
Syrinx, seruling
gembala berasal dari Yunani.
g.
Tibia, seruling dari
tanduk.
h.
Bronze-horn, sejenis Carnix
dari logam campuran yang banyak dipergunakan di daerah Gallia.
i.
Aulos Romawi, seruling
berlidah getar.
j.
Tympanon, adalah sebuah
genderang yang sekarang kita kenal dengan nama Tambourine.
k.
Cymbala = Cymbal
l.
Crotala = Klapper
m.
Scabillum = Klapper kaki
n.
Subulo, suling
horizontal (Querflote)
9.
Alat-Alat Musik Arab
dan Sekitarnya
Musik
Arab pada zaman kebesaran Islam banyak dipengaruhi oleh musik Gereja lama dan
India. Arab sudah mengenal system tangganada yang disebut Maqam, Bangsa
Iran menyebutnya Dastgah.
Salah
satu alat musik khas Arab adalah Ud ( al’ud ) yang di Inggris dikenal
dengan nama Lute, Jerman : Laute, Perancis : Luth, Italia
: Liuto, Spanyol : Laud, Portugis
: Alaude.
Bangsa
Persia dalam ansambel musiknya menggunakan alat musik Nay, sejenis seruling
dari kayu. Di Afganistan dan dataran tinggi Kashmir dikenal alat musik Santur,
yaitu alat musik petik dengan 18 senar.
10. Alat-Alat
Musik Eropa
Alat-alat
musik yang dipergunakan dalam formasi Orkes Symphoni adalah merupakan hasil
budaya Eropa yang memerlukan waktu cukup lama dalam perjalanannya.
Alat-alat
musik yang dikenal di Eropa antara lain :
a.
Lyra, mulai
dikembangkan pada abad ke-8 dan mendekati kesempurnaan pada abad ke-14 yang
dikenal dengan nama Rahmenharfe (Harpa berbingkai). Di Inggris dan
Irlandia dikenal dengan nama Cythara Anglica.
b.
Leier, sebagai
pelopor Gitar yang mengalami penyempurnaan pada abad ke-7 dan 9 mendekati
bentuk yang sekarang, dikenal pula dengan nama Cythara Teutonica.
c.
Crota, leier dengan 3
senar bergaris papan nada bagi jari dan dibunyikan dengan cara digesek.
d.
Fiedel, nenek moyang
Biola.
e.
Drechleier, leier putar 3
senar. Disebut juga Organistrum karena penalaannya sama dengan Organum.
f.
Portative, orgel kecil
yang dapat dipindah-pindahkan, dikenal pada abad ke-8.
g.
Psalterium, nenek moyang Zither
yang dikenal pada abad ke-9. Pada abad ke 13-14 berkembang dengan mekanisme
alat pukul yang kemudian dikenal dengan nama Clavicymbal.
h.
Kuickhalslaute (Lute berleher bengkok), alat
musik Arab yang masuk melalui Sicilia dan Spanyol.
i.
Streichlaute (Lute gesek),
berasal dari Arab dengan 3 – 5 senar dengan nama Rubebe, Rebec, Rabab.
j.
Monochord, pelopor Clavichord.
k.
Dudelsack, seruling dengan
tabung kulit binatang sebagai kantong udara (seruling Skotlandia).
l.
English Guitar,
gitar Inggris dengan 5 senar ganda mirip Mandolin.
11. Alat-Alat
Musik Amerika Latin
Musik
Amerika Latin mulai tercatat dalam sejarah sejak kedatangan Columbus pada tahun
1492 di daratan Amerika. Istilah Latin Amerika dipergunakan pada awal abad
ke-19 bagi Negara-negara Amerika Selatan yang merupakan jajahan Negara Eropa
Selatan (Latin), berbeda dengan Amerika Utara yang menjadi koloni Eropa Utara.
Percampuran
kebudayaan khususnya musik akan sangat terpengaruh dari mana mereka dating. Alat-alat
musik Eropa tersebar luas sebagai alat musik tradisional, berbaur dengan
alat-alat musik Afrika. Musik Amerika Latin terbagi atas 3 sumber, yaitu :
a.
Musik tradisional bangsa Indian sebagai
penduduk asli.
b.
Musik Portugis, Spanyol sebagai bangsa
penjajah.
c.
Musik kaum Negro Afrika sebagai budak belian
yang didatangkan sebagai pekerja di Amerika Selatan.
Ragam
Alat Musik Amerika Latin antara lain :
a.
Drum Kayu, peninggalan
Indian Aztek, Maya dan Inca.
b.
Drum kulit, peninggalan
Indian Aztek, Maya dan Inca.
c.
Genta kayu dan logam.
d.
Parut tulang.
e.
Shakers dari tulang.
f.
Gujjada, tengkorak sapi.
g.
Marimba, Xylophone dala
ukuran besar.
h.
Pan pipe, Lute, Gitar,
Biiola, Claves, Woodblock, Cabaza, Conga drum, Bongo drum, Cuica, Tambora dari
Santo Domingo, Bata drum adari Afrika Barat.
i.
Timbales, pasangan drum
berbadan logam.
j.
Kokiriko, untaian lempeng
kayu.
k.
Agogo bells, Gaxixi, Maracas,
Slit Drum Woodblock, wooden agogo, Guiro, Multi guiro.
l.
Raffa stick, tiruan
alat musik Kamerun.
m.
Cow bell logam dalam
berbagai ukuran.
n.
Vibra slap, kreasi baru dari
wood bell.
o.
Marero bells, pasangan
cow bell berbagai ukuran kreasi Nic Marrero
p.
Trompet.
q.
Ukulele.
r.
Samba whistle, tiruan
peluit polisi dalam beberapa suara.
12. Alat-Alat
Musik Amerika Dalam Kehidupan Modern
Musik
Amerika mulai tercatat dalam sejarah sejak kedatangan koloni bangsa-bangsa
Eropa ke daratan Amerika tahun 1587. Sebagai negara baru yang terdiri dari
berbagai kaum imigran, maka kehidupan musik pun merupakan pertemuan berbagai
kebudayaan induk bangsa dari mana mereka berasal.
Jenis
musik yang spesifik tumbuh di Amerika Serikat adalah Jazz yang mulai
dikenal tahun 1914 di antara kaum Negro dari New Orleans yang kemudian menyebar
dan mendapat sambutan di Eropa.
Ragam
Alat Musik yang berkembang di Amerika adalah :
a.
Perangkat Drum set
b.
Conga, Timbales, Cowbells dan Tambourine
dari Amerika Latin.
c.
Trompet, Biola, Saxophone dan Trombone, dari
Eropa Modern.
d.
Alat-alat musik Elektrik.
e.
Banjo, alat musik
tradisional Negro Amerika.
13. Alat-Alat
Musik Penunjang Perkembangan Musik Indonesia
Sejarah
musik Indonesia dalam percaturan Internasional dimulai dari masuknya agama
Kristen ke Indonesia sekitar 450 tahun yang lalu dimana penyebarannya dimul;ai
dari Sumatra Utara. Jauh setelah itu agama Kristen masuk dan berkembang kukuh
justru dari Halmahera, sehingga musik-musik gerejani tumbuh dengan baik di
daerah ini.
Perdagangan
dengan Gujarat dan pertemuan dengan Tiongkok membuahkan pertemuan kebudayaan
tersendiri yang menyangkut pula pada bidang musik. Bersamaan dengan masuknya
agama Islam di Indonesia, masuk pula unsur kebudayaan Islam beserta seni
musiknya.
Kedatangan
bangsa Portugis, bangsa Inggris dan Belanda turut membawa pengaruh kebudayaan,
termasuk pengetahuan dan peralatan musik. Sementara itu, alat musik tradisional
Indonesia berkembang dengan baik terutama di pulau Jawa yang telah mengenal dan
menggembangkan system tangganada Pentatonik khas Jawa-Bali.
Alat
musik dari bangsa dan kebudayaan pendatang :
a.
Gitar, Ukulele, Hawaian gitar.
b.
Violine, Viola, Violoncello, Contra
bass.
c.
Trompet, Trombone dan
alat tiup logam lainnya.
d.
Flute (Querflote) dan Piccolo.
e.
Clarinet, Oboe dan alat tiup kayu lainnya.
f.
Hatong (Cirebon),
sejenis Panpipe dari Tiongkok.
g.
Kledi (Kalimantan),
sejenis Sheng dari Tiongkok.
h.
Tambourine dan Rebana
dari pengaruh Islam.
Alat
musik Tradisi Indonesia (Gamelan) :
a.
Rebab, sebagai alat
musik gesek
b.
Celempung, Kecapi, sebagai
alat musik petik.
c.
Suling, Sronen,
sebagai alat musik tiup.
d.
Kendang, Bedug, Rebana, sebagai
alat musik Membranophone
e.
Gambang, Calung, sebagai
alat musik pukul kayu.
f.
Saron, Bonang, Gong, Gender, sebagai
alat musik pukul logam.
III.
Tahapan Pemelajaran
1.
Salam Pembuka
2.
Presensi
3.
Pretes
4.
Penyampaian Materi
5.
Tanya Jawab
6.
Postes
7.
Salam Penutup
IV.
Latihan
1.
Jelaskan pengertian Kebudayaan menurut
rumusan dari Ki Hajar Dewantara !
2.
Jelaskan pengertian dari akulturasi,
assimilasi dan sintesa !
3.
Sebutkan 3 judul buku tulisan curt Sachs
yang menceritakan tentang asal-usul musik vokal dan instrumental berikut tahun
penulisannya !
4.
Menurut Curt Sachs musik vokal dan
instrumental lahir dalam suasana yang berbeda, jelaskan !
5.
Berikan penjelasan dari instrumen Leier
yang dikenal pada zaman Kultur Tinggi Mesopotamia !
6.
Tuliskan
urutan tangga nada dari zaman Kultur Tinggi Bangsa India beserta nama tiap
nadanya !
7.
Pada zaman Kultur Tinggi Mesir, tercatat
ada 4 zaman kerajaan yang sangat menunjang perkembangan instrumen musik bangsa
tersebut, sebutkan beserta tahun berlangsungnya !
8.
Zaman Kultur Tinggi Tiongkok terbagi
dalam berapa Dinasti ? Sebutkan beserta tahunnya !
9.
Sebutkan dan berikan penjelasan 5 macam
alat musik yang dikenal oleh bangsa Romawi sebelum abad pertengahan !
10. Sebutkan
masing-masing 5 alat musik yang berkembang di Indonesia :
a.
Alat musik dari bangsa dan kebudayaan
pendatang
b.
Alat musik Tradisi Indonesia (Gamelan)
Daftar
Pustaka
Banoe, Pono : Pengantar Pengetahuan Alat Musik, CV
Baru Jakarta, 1984.
Midgley, Ruth : Musical Instruments Of The World, Paddington
Press New York, 1976