Monday 26 October 2015

KEBUDAYAAN DAN ASAL-USUL ALAT MUSIK DUNIA


KEBUDAYAAN DAN ASAL-USUL ALAT MUSIK DUNIA

I.       Tujuan

A.    Dapat menjelaskan pengertian kebudayaan sesuai dengan rumusan yang disampaikan oleh Ki Hajar Dewantara
B.    Dapat menjelaskan secara singkat asal-usul Musik Vokal dan Instrumental
C.    Dapat menjelaskan asal-usul Musik Dunia

II.     Materi

A.    KEBUDAYAAN

Alat musik sebagai benda hasil budi daya manusia, tentunya memiliki ciri atau sifat dari suatu kebudayaan. Kebudayaan dalam arti luas telah dirumuskan oleh almarhum Ki Hajar Dewantara sebagai berikut :
1.     Kebudayaan itu Lahir – Tumbuh – Berkembang – Berbuah – Sakit – Tua – Mundur dan
Mati
2.     Kebudayaan itu Kawin dan berketurunan – Kumpul tak bersatu – Berassimilasi –
Manunggal melahirkan bentuk baru
3.     Kebudayaan itu Mengalami seleksi alam, artinya yang kuat tetap hidup dan yang
lemah akan mati
4.     Kebudayaan itu Menyesuaikan dengan alam (kodrat) dan zaman (masyarakat).

Alat-alat musik sebagai hasil kebudayaan juga mengalami kemungkinan yang sama dengan kebudayaan itu sendiri dalam pertumbuhannya. Sedangkan dalam perkembangannya sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor diantaranya Lingkungan Alam (masyarakat) dan Percampuran sebagai akibat adanya pertemuan antar bangsa dan induk ras berbagai bangsa di dunia.

Alat musik dalam pertumbuhan dan perkembangannya dapat mengalami 3 macam kemungkinan, antara lain :
1.     Akulturasi           : pertemuan antar dua alat musik dari dua sumber kebudayaan berbeda yang
  dapat hidup berdampingan.

2.     Assimilasi           : pertemuan antar dua alat musik dari dua sumber kebudayaan berbeda salah
  satu tetap hidup, yang lain mati.
3.     Sintesa               : pertemuan antar dua alat musik dari dua sumber kebudayaan berbeda yang
  melahirkan bentuk baru..

B.    ASAL-USUL ALAT MUSIK DUNIA

Curt Sachs, seorang musikolog berkebangsaan Amerika kelahiran Jerman dalam beberapa bukunya :
§  Geist und Werden der Musikinstrumente ( 1929 )
§  The History of Musical Instruments ( 1940 )
§  The Rise of Music in Ancient World ( 1943 )
Menuliskan bahwa kelahiran musik Vokal dan musik Instrumental masing-masing dalam suasana yang berbeda antara satu dengan lainnya. Menurutnya musik Vokal lahir dari adanya usaha manusia untuk berkomunikasi sesamanya dengan cara memanggil-manggil dari jarak jauh, tidak terjangkau tangan untuk menyentuhnya. Sedangkan musik Instrumental lahir dari adanya rangkaian upacara-upacara ritual yang bersifat magis guna mendapatkan sesuatu yang diharapkan dari makhluk atau benda yang didewa-dewakan.

Menurut Curt Sachs alat musik yang pertama kali dikenal adalah badan manusia itu sendiri baik berupa tepukan tangan, hentakan kaki atau pukulan tangan terhadap anggota badan lainnya.    Itu semua merupakan pengiring ritmik yang sangat berperan.

Pada tahap berikutnya manusia mulai memperhatikan lingkungan sekitarnya antara lain dengan mempergunakan benda-benda alam dalam kondisi yang masih murni, misalnya dengan mempergunakan buah labu kering yang diguncang-guncang sehingga biji di dalamnya akan menimbulkan efek bunyi tertentu, atau buah kering yang bertempurung keras diisi dengan batu-batuan atau pasir.

Hentakan kaki di tanah, pukulan tangan pada benda berongga maupun teriakan di dalam gua yang menimbulkan gema dan efek suara yang lebih keras serta aneh kemudian menimbulkan ide kelengkapan benda-benda yang berfungsi sebagai resonator. Manusia juga mulai menyadari bahwa benda yang berukuran lebih besar menimbulkan kesan suara lebih rendah dibanding benda berukuran kecil. Pada akhirnya timbullah pengetahuan-pengetahuan tentang pembentukan ragam instrumen dengan mempertimbangkan warna suara bahan dasar pembuatannya. Kondisi kemajuan kebudayaan setempat tentunya sangat berperan dalam mewujudkan berbagai kebutuhan alat-alat musik tertentu.


Pertumbuhan dan perkembangan alat musik terus mengalami kemajuan dari zaman ke zaman sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangan peradaban bangsa-bangsa di dunia ditandai dengan mulai dikenalnya bermacam-bermacam jenis alat musik oleh bangsa-bangsa tersebut, diantaranya :

1.     Zaman Kultur Tinggi Mesopotamia ( 3000 – 300 s.M.)

Mesopotamia adalah sebuah wilayah subur yang terletak di utara Arab. Dari masa ke masa wilayah ini selalu menjadi rebutan berbagai suku bangsa sekitarnya. Tercatat beberapa suku bangsa yang pernah menguasai wilayah ini, diantaranya suku bangsa Babylonia, Sumeria, Persia dan Assyria.

Mesopotamia merupakan titik pusat pengaruh-pengaruh dari Mesir, Phunisia, Yunani, Iran dan India. Pada masa ini sudah dikenal beberapa macam alat musik, antara lain :
a.     Leier, nenek moyang gitar ini dikenal sebagai instrumen tradisional, terutama pada masa kekuasaan dinasti Ur sekitar tahun 1500 s.M. Ada 2 jenis Leier, yaitu Leier Tegak (Stand Leier) dengan cara memetik seperti Harpa dan Leier Pangku (Hand Leier) dengan cara memainkan sepeti memetik Gitar.
b.     Harpa. Ada dua macam bentuk yaitu Harpa Busur (Bogen Harfe) dan Harpa Siku (Winkel Harfe).
c.     Laute (Lute) yang berasal dari Babylonia. Bangsa Sumeria menyebutnya Pantur, di Yunani dikenal dengan nama Pandura.
d.     Gi – bu, seruling dengan lidah getar panjang.
e.     Seruling Ganda (Doppelschalmei) dengan llidah getar dari perak, sangat terkenal pada masa pemerintahan Ur – 1.
f.       Terompet panjang berbentuk corong lurus, dibawa oleh bangsa Assyria sebagai terompet sinyal / panggilan.
g.     Bronzeglocken, berupa lonceng logam.
h.     Cymbal tangan.
i.       Kettle Drum, sejenis Tympani terbuat dari logam.
j.       Klapper, terbuat dari batang kayu keras.
k.     Sister, adalah sistrum dalam bentuk huruf U.

2.     Zaman Kultur Tinggi Mesir ( 3000 – 300 s.M.)

Tercatat 4 zaman kerajaan Mesir yang sangat menunjang perkembangan instrumen musik Mesir, masing-masing adalah :



2.1.     Zaman Kerajaan Lama ( 2850 – 2160 s.M.)
Alat-alat musik yang dikenal pada masa itu adalah :
a.     Harpa Busur dengan 6 – 8 senar mirip Harpa Yunani.
b.     Seruling panjang tunggal dengan panjang bamboo antara 100 – 120 cm dengan 4 – 6 lubang suara. Sekarang dikenal dengan nama Nay & Uffata.
c.     Seruling ganda. Sekarang dikenal dengan nama Zummarah.
d.     Hand Pauken yang dianggap sebagai nenek moyang Tympani
e.     Kendang Mesir, mirip dengan kendang Bali.
f.       Sister  dan Klapper.

2.2.     Zaman Kerajaan Pertengahan ( 2040 – 1650 s.M.)
Alat-alat musik yang dikenal pada masa itu adalah :
a.     Leier
b.     Kendang Mesir
c.     Iba Sistrum, berbentuk tapak kuda
d.     Naos Sistrum.

2.3.     Zaman Kerajaan Akhir ( 711 – 332 s.M.)
Alat-alat musik yang dikenal pada masa itu adalah :
a.     Gendering besa, sejenis Grand Casa.
b.     Kettle Drum yang dikenal dengan nama Darabukken.
c.     Orgel Hydraulis ( Organ Air ), dengan cara kerja berupa tekanan udara yang didorong oleh permukaan air. Alat ini merupakan hasil rancangan Ktebios dari Alexandria.


2.4.     Zaman Kerajaan Baru ( 550 - 70 s.M.)
Alat musik yang terkenal pada masa itu adalah :
                                     a.          Harpa Tegak, dimainkan sambil berdiri dengan menegakkan harpa di lantai.
                                     b.          Harpa Bahu, dimainkan sambil dipanggul.
                                     c.          Harpa Busur, dimainkan sambil duduk pada siku kaki.
                                     d.          Harpa Siku, harpa berbentuk siku-siku.
                                     e.          Harpa Raksasa, mulai diperkenalkan pada zaman raja Remses III.
                                       f.          Leier, pengembangan jenis Leier lama.
                                     g.          Lute, ada Lute jenis panjang, Lute gesek dan Lute petik.
                                     h.          Hobo Ganda
                                       i.          Kendang Tangan
                                       j.          Cymbal Tangan.

Pengaruh Yunani di Mesir sangat kuat, sehimgga pemikiran-pemikiran Plato dan Herodot sangat terasa pengaruhnya dalam pemikiran musik di Mesir.

3.     Zaman Kultur Tinggi India ( 3000 s.M. – 700 M.)

Seperti telah kita ketahui bersama bahwa Bangsa India pada masa itu telah mengenal sistem pembagian alat Musik yaitu : Ghana, Avanadha, Tata dan Qushira, juga telah mengenal sistem tangga nada 1 oktaf : d – e – f – g – a – b – c – d  masing-masing dengan nama :
d           : Sa dari kata Sadja
e           : Ri dari kata Risabha
f            : Ga dari kata Gandhara
g           : Ma dari kata Madhyana
a           : Pa dari kata Pancama
b           : Dha dari kata Dhaivata
c           : Ni dari kata Nisada
d           : Sa

Beberapa Alat Musik yang dikenal diantaranya :
a.     Flute.
b.     Shannai ( Sulins diagonal ), jenis suling berbonggol.
c.     Tabla, sepasang kendang berbentuk bejana semacam periuk.
d.     Tambura, sejenis Lute daro Arab.
e.     Veena, kecapi India sejenis Konsert Zither dari Eropah.

Alat-alat musik lainnya masuk bersamaan dengan pengaruh Arab yang pernah menyerbu India pada tahun 711.

4.     Zaman Kultur Tinggi Tiongkok ( 2500 s.M – 220 M )

Zaman Kultur Tinggi Tiongkok terbagi atas 5 dinasti, masing-masing adalah  Dinasti Huang Ti, Dinasti Hsia, Dinasti Shang, Dinasti Chou dan Dinasti Han.
4.1.     Dinasti Huang Ti ( 2500 – 2000 s M )
Huang Ti di Eropa dikenal dengan gelar Kaisar Kuning. Pada periode ini sudah mulai dikenal sistem tangganada yang mendapat pengaruh dari kebudayan Mesopotamia.

Alat-alat musik yang dikenal pada masa Dinasti Huang Ti diantaranya :
a.     Huang Kung ( Gelbe Glock ) berupa lubang-lubang cekung dalam tanah yang bervariasi adanya ketika ditutup dan dibuka.
b.     Seruling Panjang dalam tangganada Pentatonik.

4.2.     Dinasti Hsia ( 1800 - 1500 s M )
Pada masa ini terjadi pengembangan tangganada Pentatonik. Alat musik yang menonjol pada masa dinasti Hsia diantaranya adalah K’in, sejenis zither dengan 5 senar dan alat-alat musik tradisional lainnya dari zaman sebelum dinasti Hsia.


4.3.     Dinasti Shang ( 1500 – 1000 s M )
Alat-alat musik yang berkembang pada masa dinasti Shang antara lain :
a.     Lonceng Tembaga dalam tangganada Pentatonik Tiongkok.
b.     Lonceng Batu ( K’ing ), berupa batu-batu yang digantung dalam berbagai tinggi nada.
c.     Suling berbonggol, yaitu suling dengan kantong udara seperti bejana.
d.     Pan Pipe ( P’ai Siao ), adalah jajaran  tabung dalam berbagai tingggi nada.
e.     Cin, sejenis Zither
f.         Gendering dalam berbagai bentuk.


4.4.     Dinasti Chou ( 1000 – 256 s M )
Pada zaman dinasti Chou banyak diketengahkan pengetahuan musik dalam bentuk buku, terutama pada masa Konfusius ( 551 – 478 s M ). Juga telah mengenal system klasifikasi alat musik dalam 8 golongan, yaitu : Kin, Che, Tu, Ko, Hien, P’o, Chu dan Mu.

4.5.     Dinasti Han ( 256 s M – 220 M )
Pada masa Dinasti Han banyak dilakukan perbaikan dan penyempurnaan metode-metode musik zaman Konfusius. Juga telah dilakukan pedokumentasian musik Tiongkok atas lebih kurang 800 jenis musik-musik tradisional. Alat Musik yang merupakan pengaruh dari luar adalah : Aulos dan Lute.

5.     Zaman Kultur Tinggi Palestina ( 1700 – 600 s M )

Musik Palestina sebenarnya merupakan pepaduan antara kebudayaan setempat dengan kebudayaan Mesir dan Mesopotamia.

Alat musik Palestina pada dasarnya sama dengan alat musik Yahudi, diantaranya adalah sebagai berikut :
a.     Kinnor, sejenis harpa dengan 5 – 9 senar.
b.     Ugab, suling panjang dengan suara menyerupai Clarinet atau Hobo.
c.     Chazozra, terompet perak untuk upacara keagamaan.
d.     Schoffar, terompet tanduk kambing.
e.     Nevel atau Nabla, harpa berbentuk siku.
f.       Asor, harpa kecil untuk upacara keagamaan.
g.     Suling ganda.
h.     Tof, genderang kecil hasil pengaruh Mesopotamia.
i.       Pa’amon, sebuah bell dengan standard, banyak digunakan oleh kaum wanita Palestina

6.     Zaman Kultur Tinggi Yunani ( Abad 7 – 3 s M )

Alat-alat musik yang berkembang pada zaman Kultur Tinggi Yunani antara lain :
6.1.     Alat musik petik :
a.     Phorminx, jenis Leier tertua Yunani berbentuk huruf U. Pada awalnya terdiri atas 4 – 5 senar, kemudian pada abad ke – 7 menjadi 7 senar.
b.     Kithara, merupakan bentuk pengembangan Phorminx bersenar 7. dalam permainannya menggunakan plektron pada tangan kanan, sedangkan tangan kiri meredam senar.
c.     Wiegwnkithara, kithara yang digunakan untuk mengiringi lagu-lagu nina bobo oleh para wanita ibu rumah tangga. Disebut juga instrumen rumah tangga.
d.     Lyra ( Chelus), merupakan pengembangan Kithara dengan mangkok resonator dengan jumlah senar 7 buah.
e.     Barbiton, lyra dengan senar lebih panjang.
f.         Harpa, merupakan pengembangan dari harpa siku Italia serupa dengan Trigonon.
g.     Laute atau Pandura dan Trichordon, yaitu laute berleher panjang dengan 3 senar.

6.2.     Alat musik tiup :
a.     Aulos, Bombyx atau Kalamos, berupa tabung dari kayu, gading atau logam dengan lidah getar ( reed ) ganda seperti pada Hobo.
b.     Aulos ganda ( Double Aulos ), disebut juga Phorbeia.
c.     Syrinx, sejenis Panpipe dengan 5 – 7 tabung. Pada abad 3 s M menjadi 14 tabung.
d.     Querflote.
e.     Salpinx, sejenis trumpet..

6.3.     Alat musik pukul :
a.     Krotala, sejenis Castagnet.
b.     Kymbala, sejenis Cymbal.
c.     Tympanon, sejenis Tamburin.
d.     Krupezion, sejenis Klepper dengan sentuhan kaki.
e.     Xylophone. 
f.         Sambyke, harpa berbingkai yang dibunyikan dengan dipalu.
g.     Kocklos, berupa lempeng-lempeng kerang.

7.     Alat-Alat Musik Jepang
Musik tradisi Jepang banyak mendapat pengaruh dari Tiongkok dan berkembang terutama di kalangan para pendeta Budha aliran Zen. Bell, Gong dan Drum atau Cymbal menjadi ciri pemberitahuan akan masuknya para pendeta ke biara.

Pada saat upacara dibunyikan alat musik yang disebut  Roshi, yaitu semacam tabung keci yang ditiup dengan warna suara tajam, diawali dan diakhiri dengan suara Hyosighi (Claves), yaitu kayu keras yang saling dipukulkan.


Alat musik Tradisional Jepang lainnya :
a.     Sakuhachi, seruling Jepang
b.     Koto, sither Jepang yang cara memainkannya banyak menggunakan teknik Glissando.

Jepang mengenal Tangganada Pentatonik dengan urutan :
C – Des – F – G – As – C

8.     Alat-Alat Musik Romawi sebelum Abad Petengahan
Musik Vokal dan pengetahuan-pengetahuan musik seperti : Teori Musik, Tangganada, Psalmodie, Hymnodie, Harmoni, Troparion, Kontakion, Kanon, Musik Gereja Lama, Heirmalogion, Kontakarion dan Notasi Musik berkembang pesat pada masa itu.

Alat-alat musik yang dikenal antara lain :
a.     Tuba, merupakan penyempurnaan dari Salpinx (Yunani).
b.     Carnix, terompet tanduk dengan hiasan kepala binatang pada corongnya.
c.     Lituus, sejenis Carnix tapi terbuat dari logam dan tanpa hiasan pada corongnya.
d.     Cornu, tiruan terompet tanduk berbentuk lingkaran dengan lintangan tongkat sebagai tumpuan di bahu.
e.     Bucina, Terompet logam berbentuk huruf S mirip trombone.
f.       Syrinx, seruling gembala berasal dari Yunani.
g.     Tibia, seruling dari tanduk.
h.     Bronze-horn, sejenis Carnix dari logam campuran yang banyak dipergunakan di daerah Gallia.
i.       Aulos Romawi, seruling berlidah getar.
j.       Tympanon, adalah sebuah genderang yang sekarang kita kenal dengan nama Tambourine.
k.     Cymbala = Cymbal
l.       Crotala = Klapper
m.   Scabillum = Klapper kaki
n.     Subulo, suling horizontal (Querflote)

9.     Alat-Alat Musik Arab dan Sekitarnya
Musik Arab pada zaman kebesaran Islam banyak dipengaruhi oleh musik Gereja lama dan India. Arab sudah mengenal system tangganada yang disebut Maqam, Bangsa Iran menyebutnya Dastgah.

Salah satu alat musik khas Arab adalah Ud ( al’ud ) yang di Inggris dikenal dengan nama Lute, Jerman : Laute, Perancis : Luth, Italia : Liuto, Spanyol  : Laud, Portugis : Alaude.

Bangsa Persia dalam ansambel musiknya menggunakan alat musik Nay, sejenis seruling dari kayu. Di Afganistan dan dataran tinggi Kashmir dikenal alat musik Santur, yaitu alat musik petik dengan 18 senar.

10. Alat-Alat Musik Eropa
Alat-alat musik yang dipergunakan dalam formasi Orkes Symphoni adalah merupakan hasil budaya Eropa yang memerlukan waktu cukup lama dalam perjalanannya.

Alat-alat musik yang dikenal di Eropa antara lain :
a.     Lyra, mulai dikembangkan pada abad ke-8 dan mendekati kesempurnaan pada abad ke-14 yang dikenal dengan nama Rahmenharfe (Harpa berbingkai). Di Inggris dan Irlandia dikenal dengan nama Cythara Anglica.
b.     Leier, sebagai pelopor Gitar yang mengalami penyempurnaan pada abad ke-7 dan 9 mendekati bentuk yang sekarang, dikenal pula dengan nama Cythara Teutonica.
c.     Crota, leier dengan 3 senar bergaris papan nada bagi jari dan dibunyikan dengan cara digesek.
d.     Fiedel, nenek moyang Biola.
e.     Drechleier, leier putar 3 senar. Disebut juga Organistrum karena penalaannya sama dengan Organum.
f.       Portative, orgel kecil yang dapat dipindah-pindahkan, dikenal pada abad ke-8.
g.     Psalterium, nenek moyang Zither yang dikenal pada abad ke-9. Pada abad ke 13-14 berkembang dengan mekanisme alat pukul yang kemudian dikenal dengan nama Clavicymbal.
h.     Kuickhalslaute (Lute berleher bengkok), alat musik Arab yang masuk melalui Sicilia dan Spanyol.
i.       Streichlaute (Lute gesek), berasal dari Arab dengan 3 – 5 senar dengan nama Rubebe, Rebec, Rabab.
j.       Monochord, pelopor Clavichord.
k.     Dudelsack, seruling dengan tabung kulit binatang sebagai kantong udara (seruling Skotlandia).
l.       English Guitar, gitar Inggris dengan 5 senar ganda mirip Mandolin.

11. Alat-Alat Musik Amerika Latin
Musik Amerika Latin mulai tercatat dalam sejarah sejak kedatangan Columbus pada tahun 1492 di daratan Amerika. Istilah Latin Amerika dipergunakan pada awal abad ke-19 bagi Negara-negara Amerika Selatan yang merupakan jajahan Negara Eropa Selatan (Latin), berbeda dengan Amerika Utara yang menjadi koloni Eropa Utara.

Percampuran kebudayaan khususnya musik akan sangat terpengaruh dari mana mereka dating. Alat-alat musik Eropa tersebar luas sebagai alat musik tradisional, berbaur dengan alat-alat musik Afrika. Musik Amerika Latin terbagi atas 3 sumber, yaitu :
a.     Musik tradisional bangsa Indian sebagai penduduk asli.
b.     Musik Portugis, Spanyol sebagai bangsa penjajah.
c.     Musik kaum Negro Afrika sebagai budak belian yang didatangkan sebagai pekerja di Amerika Selatan.

Ragam Alat Musik Amerika Latin antara lain :
a.     Drum Kayu, peninggalan Indian Aztek, Maya dan Inca.
b.     Drum kulit, peninggalan Indian Aztek, Maya dan Inca.
c.     Genta kayu dan logam.
d.     Parut tulang.
e.     Shakers dari tulang.
f.       Gujjada, tengkorak sapi.
g.     Marimba, Xylophone dala ukuran besar.
h.     Pan pipe, Lute, Gitar, Biiola, Claves, Woodblock, Cabaza, Conga drum, Bongo drum, Cuica, Tambora dari Santo Domingo, Bata drum adari Afrika Barat.
i.       Timbales, pasangan drum berbadan logam.
j.       Kokiriko, untaian lempeng kayu.
k.     Agogo bells, Gaxixi, Maracas, Slit Drum Woodblock, wooden agogo, Guiro, Multi guiro.
l.       Raffa stick, tiruan alat musik Kamerun.
m.   Cow bell logam dalam berbagai ukuran.
n.     Vibra slap, kreasi baru dari wood bell.
o.     Marero bells, pasangan cow bell berbagai ukuran kreasi Nic Marrero
p.     Trompet.
q.     Ukulele.
r.      Samba whistle, tiruan peluit polisi dalam beberapa suara.

12. Alat-Alat Musik Amerika Dalam Kehidupan Modern
Musik Amerika mulai tercatat dalam sejarah sejak kedatangan koloni bangsa-bangsa Eropa ke daratan Amerika tahun 1587. Sebagai negara baru yang terdiri dari berbagai kaum imigran, maka kehidupan musik pun merupakan pertemuan berbagai kebudayaan induk bangsa dari mana mereka berasal.

Jenis musik yang spesifik tumbuh di Amerika Serikat adalah Jazz yang mulai dikenal tahun 1914 di antara kaum Negro dari New Orleans yang kemudian menyebar dan mendapat sambutan di Eropa.




Ragam Alat Musik yang berkembang di Amerika adalah :
a.     Perangkat Drum set
b.     Conga, Timbales, Cowbells dan Tambourine dari  Amerika Latin.
c.     Trompet, Biola, Saxophone dan Trombone, dari Eropa Modern.
d.     Alat-alat musik Elektrik.
e.     Banjo, alat musik tradisional Negro Amerika.

13. Alat-Alat Musik Penunjang Perkembangan Musik Indonesia
Sejarah musik Indonesia dalam percaturan Internasional dimulai dari masuknya agama Kristen ke Indonesia sekitar 450 tahun yang lalu dimana penyebarannya dimul;ai dari Sumatra Utara. Jauh setelah itu agama Kristen masuk dan berkembang kukuh justru dari Halmahera, sehingga musik-musik gerejani tumbuh dengan baik di daerah ini.

Perdagangan dengan Gujarat dan pertemuan dengan Tiongkok membuahkan pertemuan kebudayaan tersendiri yang menyangkut pula pada bidang musik. Bersamaan dengan masuknya agama Islam di Indonesia, masuk pula unsur kebudayaan Islam beserta seni musiknya.

Kedatangan bangsa Portugis, bangsa Inggris dan Belanda turut membawa pengaruh kebudayaan, termasuk pengetahuan dan peralatan musik. Sementara itu, alat musik tradisional Indonesia berkembang dengan baik terutama di pulau Jawa yang telah mengenal dan menggembangkan system tangganada Pentatonik khas Jawa-Bali.

Alat musik dari bangsa dan kebudayaan pendatang :
a.     Gitar, Ukulele, Hawaian gitar.
b.     Violine, Viola, Violoncello, Contra bass.
c.     Trompet, Trombone dan alat tiup logam lainnya.
d.     Flute (Querflote) dan Piccolo.
e.     Clarinet, Oboe  dan alat tiup kayu lainnya.
f.       Hatong (Cirebon), sejenis Panpipe dari Tiongkok.
g.     Kledi (Kalimantan), sejenis Sheng dari Tiongkok.
h.     Tambourine dan Rebana dari pengaruh Islam.

Alat musik Tradisi Indonesia (Gamelan) :
a.     Rebab, sebagai alat musik gesek
b.     Celempung, Kecapi, sebagai alat musik petik.
c.     Suling, Sronen, sebagai alat musik tiup.
d.     Kendang, Bedug, Rebana, sebagai alat musik Membranophone
e.     Gambang, Calung, sebagai alat musik pukul kayu.
f.       Saron, Bonang, Gong, Gender, sebagai alat musik pukul logam.
















III.    Tahapan Pemelajaran
1.     Salam Pembuka
2.     Presensi
3.     Pretes
4.     Penyampaian Materi
5.     Tanya Jawab
6.     Postes
7.     Salam Penutup


IV.   Latihan
1.     Jelaskan pengertian Kebudayaan menurut rumusan dari Ki Hajar Dewantara !
2.     Jelaskan pengertian dari akulturasi, assimilasi dan sintesa !
3.     Sebutkan 3 judul buku tulisan curt Sachs yang menceritakan tentang asal-usul musik vokal dan instrumental berikut tahun penulisannya !
4.     Menurut Curt Sachs musik vokal dan instrumental lahir dalam suasana yang berbeda, jelaskan !
5.     Berikan penjelasan dari instrumen Leier yang dikenal pada zaman Kultur Tinggi Mesopotamia !
6.      Tuliskan urutan tangga nada dari zaman Kultur Tinggi Bangsa India beserta nama tiap nadanya !
7.     Pada zaman Kultur Tinggi Mesir, tercatat ada 4 zaman kerajaan yang sangat menunjang perkembangan instrumen musik bangsa tersebut, sebutkan beserta tahun berlangsungnya !
8.     Zaman Kultur Tinggi Tiongkok terbagi dalam berapa Dinasti ? Sebutkan beserta tahunnya !
9.     Sebutkan dan berikan penjelasan 5 macam alat musik yang dikenal oleh bangsa Romawi sebelum abad pertengahan !
10. Sebutkan masing-masing 5 alat musik yang berkembang di Indonesia :
a.     Alat musik dari bangsa dan kebudayaan pendatang
b.     Alat musik Tradisi Indonesia (Gamelan)








Daftar Pustaka
Banoe, Pono : Pengantar Pengetahuan Alat Musik, CV Baru Jakarta, 1984.
Midgley, Ruth : Musical Instruments Of The World, Paddington Press New York, 1976